Cerita Berbingkai Dalam The Arabian Nights Entertainments dan Hikayat Bayan Budiman

Eka Ayu Wahyuni, Arry Purnama

Abstract


Cerita berbingkai merupakan salah satu bentuk literary technique untuk menyampaikancerita. Cerita berbingkai adalah cerita di dalam cerita, yang disampaikan oleh tokohtokoh yang ada di dalam cerita tersebut, cerita berbingkai dapat diceritakan oleh satukarakter atau beberapa karakter yang ada di dalam cerita. Objek penelitian dalampenelitian ini adalah dua karya yang sama-sama termasuk kedalam cerita berbingkai,yaitu The Arabian Nights Entertainments dan Hikayat Bayan Budiman. Tujuan daripenelitian adalah untuk mengetahui bagaimana perbedaan pola cerita berbingkai dalamThe Arabian Nights Entertainments dan Hikayat Bayan Budiman. Metode yangdigunakan adalah komparatif, dimana menyajikan dua objek penelitian yang memilikirelasi dalam penggunaan cerita berbingkai. Hasil yang ditemukan bahwa kedua objekpenelitian menggunakan pola cerita berbingkai yang berbeda. Dalam The ArabianNights Entertainments terdapat cerita utama dan cerita sisipan, dalam setiap ceritasisipan yang muncul dalam cerita utama diceritakan oleh karakter yang berbeda. Bisadikatakan bahwa The Arabian Nights Entertainments menggunakan beberapa karakteruntuk menyampaikan cerita. Sedangkan dalam Hikayat Bayan Budiman cerita sisipandiceritakan hanya oleh satu karakter. Cerita sisipan diceritakan oleh karakter utama yaituBayan Budiman.

Full Text:

PDF

References


Alobeytha, F. L. E., Ismail, S. F. b. S., & Shapii, A. b. (2016). The Use of Frame Story in

Kashmira Sheth’s Boys Without Names. Advances in Language and LIterary Studies, 7

No. 5. doi:10.7575/aiac.alls.v.7n.5p.105

Andreeva, K. (2018). Stability and Innovation of Text-Construal of “Arabian Nights”.

Journal of International Scientific Publications, 12.

Andreeva, K. (2020). The Creative Art of “Arabian Nights” Construal. Rupkatha Journal

on Interdisciplinary Studies in Humanities, 12.

Attar, S., & Fiseher, G. (1991). Promiscuity, Emancipation, Submission: The Civilizing

Process and The Establishment of A Female Role Model in The Frame Story of 1001

NIghts. Pluto Journals, 13.

Baldick, C. (2008). The Oxford Dictionary of Literary Terms (3 ed.). London: Oxford

University Press.

Damono, S. D. (2005). Pegangan Penelitian Satra Bandingan. Jakarta: Pusat Bahasa.

Ekawati. (2016). Hikayat Bayan Budiman. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan

Bahasa.

Klarer, M. (2004). An Introduction to Literary Studies Second Edition. London: Routledge.

Lafamane, F. (2020). Karya Sastra (Puisi, Prosa, Drama). Retrieved from

https://doi.org/10.31219/osf.io/bp6eh

Lang, A. (2008). The Arabian Nights Entertainments. Retrieved from

http://gutenberg.org/files/128/128-h/128-h.htm

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis. Second Edition.

Thousand Oaks: Sage Publications.

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset.

Roozbeh, R. (2017). Hollywood Adaptation of Thousand and One Nights: A Critical

Analysis based on Hutcheon’s (2006) Theory. International Juournal of English

Language & Translation Studies, 05(02).

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Taufiqur Rahman, M. P. I. (2018). Periodisasi Sastra dan Antologi Puisi Indonesia. Semarang:

CV. Pilar Nusantara.

Toyidin. (2012). Sastra Indonesia Puisi Prosa Drama. Subang: CV. Pustaka Bintang




DOI: https://doi.org/10.53675/gist.v7i2.269

Article Metrics

Abstract view : 25 times
PDF - 12 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


klik4d

scatter hitam